MAKALAH ASKEP "POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR"
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
Disusun
oleh :
Dhimas Widiantara (3211101)
Amelya Wijayanti (3211102)
Sofia Kurniati Ahmad ( 3211117)
Aria shofia (3211132)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AHMAD YANI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu
Pengetahuan.
Makalah
ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Dasar II dengan judul “POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR”. Dalam
penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Yogyakarta, April
2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar
mempertahankan status, kesehatan pada tingkat
yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam
tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang
yang sedang sakit agar lebih cepat
sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan
tidur tersebut cukup, maka jumlah
energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi.
Selain itu,
orang yangmengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih
dari biasanya.
B. TUJUAN
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di
harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
konsep kebutuhan istirahat dan tidur.
2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang
tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam maklah ini
meliputi : Asuhan keperawatan yang terdiri atas pengkajian dan konsep kebutuhan
istirahat dan tidur.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Istirahat
dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh akan berfungsi secara
optimal. Istirahat dan tidur itu sendiri memiliki makna yang berbeda pada
setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang relaks,
tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Sedangkan
tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis
tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal.
B. TAHAPAN TIDUR
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan
signal pada level otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya, tidur dibagi
menjadi dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).
Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan memerlukan
kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
1.
Tahapan Tidur NREM
a.
NREM tahap I
·
Tingkat transisi
·
Merespons cahaya
·
Berlangsung beberapa menit
·
Mudah terbangun dengan rangsangan
·
Aktifitas fisik, tanda fital, dan metabolisme menurun
·
Bila terbangun terasa sedang bermimpi
b.
NREM tahap II
·
Periode suara tidur
·
Mulai relaksasi otot
·
Berlangsung 10-20 menit
·
Fungsi tubuh berlangsung lambat
·
Dapat dibangunkan dengan mudah
c.
NREM TAHAP III
·
Awal tahap dari keadaan tidur nynyak
·
Sukit dibangunkan
·
Relaksasi otot menyeluruh
·
Tekanan darah menurun
·
Berlansung 15-30 menit
d.
NREM TAHAP IV
·
Tidur nyenyak
·
Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
·
Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
·
Sekresi lambung menurun
·
Gerak bola mata cepat
2.Tahapan
tidur REM
a)
lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
b)
pada orang dewasa normal NREM yaitu 20-25% dari tidur
malamnya
c)
jika individu terbangun pada tidur REM, maka biasanya
terjadi mimpi
d)
tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi
juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
3.
Karakteristik tidur REM
a)
Mata
: cepat tertutup dan terbuka.
b)
Otot-otot
: kejang otot kecil, otot besar
imobilisasi.
c)
Pernapasan
: tidak teratur, kadang dengan
abnea.
d)
Nadi : cepat
dan iriguler.
e)
Tekanan darah
: meningkat atau fluktuasi.
f)
Sekresi gaster
: meningkat.
g)
Metabolisme
: meningkat, temperatur tubuh
naik.
h)
Gelombang otak
: EEG aktif.
i)
Siklus tidur
: sulit dibangunkan.
Ø Pola Tidur
Normal
Neonatus sampai dengan 3 bulan
a)
Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b)
Mudah berespon terhdap stimulus
c)
Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
Ø Bayi
a)
Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b)
Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c)
Tahap REM 20-30%.
Ø Toddler
a)
Tidur 10-12 jam/hari
b)
Tahap REM 25%
Ø Prasekolah
a)
Tidur 11 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Usia sekolah
a)
Tidur 10 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 18,5%
Ø Remaja
a)
Tidur 8,5 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Dewasa muda
a)
Tidur 7-9 jam/hari
b)
Tahap REM 20-25%
Ø Usia dewasa
pertengahan
a)
Tidur ± 7 jam/hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Usia tua
a)
Tidur ± 6 jam/hari
b)
Tahap REM 20-25%
c)
Tahap NREM IV menurun dan kadang-kadang absen
d)
Sering terbangun pada malam hari
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur
lebih banyak dari normal. Namaun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan
pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit
persarafan.
2. Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan
nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat
tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat
menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari
tahap REM.
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf
simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan
minum alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
7. Obat-obatan
Beberapa
jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
a)
Diuretik
: menyebabkan insomnia
b)
Antidepresan :
menyupresi REM
c)
Kafein : meningkatkan saraf simpais
d)
Beta-bloker :
menimbulkan insomnia
e)
Narkotika : menyupresi REM
8. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung
L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna seperti
keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya ptoses.
D. GANGGUAN TIDUR
a) Insomnia
Pengertian
insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur
ataukesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur
tapi merasa belumcukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002).
Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur
baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang
tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomniasering dapat
tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.Jenis insomnia yaitu :
1. Insomnia
insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.
2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan
seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga
dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan
tidak dapat tidur lagi. Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami
insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan
kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang
sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik,
seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki
dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dankembali
tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai
resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak
di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak
pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa faktor
yangmenyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet
training yang kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di
cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula
bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat
tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang.
Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan
genetika sistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan.
Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai
kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau
berada di tepi jurang.
e)
Night Terrors
Adalah
mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur
beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan
ketakutan.
f)
Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap
pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandelyang membengkak dan Adenoid dapat
menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur.Pangkal lidah yang menyumbat
saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu
bergetar bila dilewati udara pernafasan.
BAB III
PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
1.
Riwayat Keperawatan
a.
Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan
pada: waktu tidur, jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan
tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah maengalami mimpi yang mengancam.
b.
Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah
merasa segar saat bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.
c.
Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan
untuk tidur.
d.
Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi: jenis
gangguan tidur, kapan masalah itu terjadi.
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Observasi penampilan wajah,prilaku dan tingkat energi
pasien.
b.
Adanya lingkungan hitam disekitar mata,mata sayu dan
kongjungtiva merah.
c.
Prilaku: eritabel , kurang perhatian, pergerakan
lambat, bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering
menguap, mata tampak lenglket, menarik diri, bingung dan kurang koordinasi.
3.
Pemeriksaan diagnostik
a.
Elektroecepalogram (EEG)
b.
Elektromipogram (EMG)
c.
Elektrookulogram (EOG)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan
kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai
kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur
yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap
kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta
berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ
tubuh.
B. Saran
Setiap individu harus menjaga
kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi
jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat
perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai
dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi
yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan
terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Tawoto
dan Wartona. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,Jakarta: Salemba
Madika.
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR
Disusun
oleh :
Dhimas Widiantara (3211101)
Amelya Wijayanti (3211102)
Sofia Kurniati Ahmad ( 3211117)
Aria shofia (3211132)
S1 KEPERAWATAN
STIKES AHMAD YANI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan
hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah
pengetahuan bagi mahasiswa/i akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu
Pengetahuan.
Makalah
ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Dasar II dengan judul “POLA ISTIRAHAT DAN TIDUR”. Dalam
penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan
membangun dari rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir
kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Yogyakarta, April
2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar
mempertahankan status, kesehatan pada tingkat
yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam
tubuh. Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang
yang sedang sakit agar lebih cepat
sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan
tidur tersebut cukup, maka jumlah
energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan
sehari-hari terpenuhi.
Selain itu,
orang yangmengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih
dari biasanya.
B. TUJUAN
Setelah mempelajari dan membahas makalah ini maka di
harapkan :
1. Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai
konsep kebutuhan istirahat dan tidur.
2. Pembaca dapat melakukan tindakan keperawatan yang
tepat sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3. Pembaca dapat menambah kopetensi terkait dengan
pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam maklah ini
meliputi : Asuhan keperawatan yang terdiri atas pengkajian dan konsep kebutuhan
istirahat dan tidur.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Istirahat
dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua
orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh akan berfungsi secara
optimal. Istirahat dan tidur itu sendiri memiliki makna yang berbeda pada
setiap individu. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang relaks,
tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah.
Sedangkan
tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu
terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktivitas fisik
yang minimal, tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis
tubuh, dan penurunan respon terhadap stimulus eksternal.
B. TAHAPAN TIDUR
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan
signal pada level otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya, tidur dibagi
menjadi dua yaitu nonrapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).
Selama masa NREM seseorang terbagi menjadi empat tahapan dan memerlukan
kira-kira 90 menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
1.
Tahapan Tidur NREM
a.
NREM tahap I
·
Tingkat transisi
·
Merespons cahaya
·
Berlangsung beberapa menit
·
Mudah terbangun dengan rangsangan
·
Aktifitas fisik, tanda fital, dan metabolisme menurun
·
Bila terbangun terasa sedang bermimpi
b.
NREM tahap II
·
Periode suara tidur
·
Mulai relaksasi otot
·
Berlangsung 10-20 menit
·
Fungsi tubuh berlangsung lambat
·
Dapat dibangunkan dengan mudah
c.
NREM TAHAP III
·
Awal tahap dari keadaan tidur nynyak
·
Sukit dibangunkan
·
Relaksasi otot menyeluruh
·
Tekanan darah menurun
·
Berlansung 15-30 menit
d.
NREM TAHAP IV
·
Tidur nyenyak
·
Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif
·
Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun
·
Sekresi lambung menurun
·
Gerak bola mata cepat
2.Tahapan
tidur REM
a)
lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM
b)
pada orang dewasa normal NREM yaitu 20-25% dari tidur
malamnya
c)
jika individu terbangun pada tidur REM, maka biasanya
terjadi mimpi
d)
tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi
juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
3.
Karakteristik tidur REM
a)
Mata
: cepat tertutup dan terbuka.
b)
Otot-otot
: kejang otot kecil, otot besar
imobilisasi.
c)
Pernapasan
: tidak teratur, kadang dengan
abnea.
d)
Nadi : cepat
dan iriguler.
e)
Tekanan darah
: meningkat atau fluktuasi.
f)
Sekresi gaster
: meningkat.
g)
Metabolisme
: meningkat, temperatur tubuh
naik.
h)
Gelombang otak
: EEG aktif.
i)
Siklus tidur
: sulit dibangunkan.
Ø Pola Tidur
Normal
Neonatus sampai dengan 3 bulan
a)
Kira-kira membutuhkan 16 jam/hari
b)
Mudah berespon terhdap stimulus
c)
Pada minggu pertama kelahiran 50% adalah tahap REM
Ø Bayi
a)
Pada malam hari kira-kira tidur 8-10 jam
b)
Usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun kira-kira tidur 14 jam/hari
c)
Tahap REM 20-30%.
Ø Toddler
a)
Tidur 10-12 jam/hari
b)
Tahap REM 25%
Ø Prasekolah
a)
Tidur 11 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Usia sekolah
a)
Tidur 10 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 18,5%
Ø Remaja
a)
Tidur 8,5 jam pada malam hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Dewasa muda
a)
Tidur 7-9 jam/hari
b)
Tahap REM 20-25%
Ø Usia dewasa
pertengahan
a)
Tidur ± 7 jam/hari
b)
Tahap REM 20%
Ø Usia tua
a)
Tidur ± 6 jam/hari
b)
Tahap REM 20-25%
c)
Tahap NREM IV menurun dan kadang-kadang absen
d)
Sering terbangun pada malam hari
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memrlukan waku tidur
lebih banyak dari normal. Namaun demikian , keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan gagguan
pernapasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiosvaskular,dan pnyakit
persarafan.
2. Lingkungan
Pasien yang biasanya tidur dalam lingkungan tenang dan
nyaman, kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan menghambat
tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi tidur dan dapat
menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.
4. Kelelahan
Kelelahan dapat memperpendek periode pertama dari
tahap REM.
5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seorang mungkin meningkatkan saraf
simpatis sehingga mengganggu tidurnya.
6. Alkohol
Alkohol menekan REM secara normal,seseorang yang tahan
minum alkohol dapat ,mengakibatkan insomania dan lekasa marah.
7. Obat-obatan
Beberapa
jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidut antara lain:
a)
Diuretik
: menyebabkan insomnia
b)
Antidepresan :
menyupresi REM
c)
Kafein : meningkatkan saraf simpais
d)
Beta-bloker :
menimbulkan insomnia
e)
Narkotika : menyupresi REM
8. Nutrisi
Makanan yang banyak mengandung
L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein yang dicerna seperti
keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mampercepat terjadinya ptoses.
D. GANGGUAN TIDUR
a) Insomnia
Pengertian
insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan untuk tidur
ataukesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari tidur
tapi merasa belumcukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi 2002).
Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur
baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang
tidak dapat tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomniasering dapat
tidur lebih lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.Jenis insomnia yaitu :
1. Insomnia
insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai tidur.
2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan
seseorang untuk dapat mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga
dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan
tidak dapat tidur lagi. Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami
insomnia yaitu rasa nyeri, kecemasan,ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan
kondisi yang tidak menunjang untuk tidur.
b) Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang
sangat kompleks mencakup adanya otomatis dan semipurposeful aksi motorik,
seperti membuka pintu, duduk di tempat tidur, menabrak kursi,berjalan kaki
dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan dalam beberapa menit dankembali
tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada anak-anak, penderita mempunyai
resikoterjadinya cidera.
c) Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak
di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak
pada laki-laki, penyebab secara pasti belum jelas, namun ada bebrapa faktor
yangmenyebabkan Enuresis seperti gangguan pada bladder, stres, dan toilet
training yang kaku.
d) Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di
cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dikatakan pula
bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang mendadak sehingga ia dapat
tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk tersebut datang.
Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan
genetika sistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan.
Serangan narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai
kendaraan, pekerja yang bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau
berada di tepi jurang.
e)
Night Terrors
Adalah
mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur
beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan
ketakutan.
f)
Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap
pengaliran udara di hidung dan mulut. Amandelyang membengkak dan Adenoid dapat
menjadi faktor yang turut menyebabkan mendengkur.Pangkal lidah yang menyumbat
saluran nafas pada lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu
bergetar bila dilewati udara pernafasan.
BAB III
PENGKAJIAN
A. PENGKAJIAN
1.
Riwayat Keperawatan
a.
Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan
pada: waktu tidur, jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah mengalami kesulitan
tidur, sering bangun pada saat tidur, apakah maengalami mimpi yang mengancam.
b.
Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah
merasa segar saat bangun,apa yang terjadi jika kurang tidur.
c.
Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum tidur, apakah menggunakan obat-obatan
untuk tidur.
d.
Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi: jenis
gangguan tidur, kapan masalah itu terjadi.
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Observasi penampilan wajah,prilaku dan tingkat energi
pasien.
b.
Adanya lingkungan hitam disekitar mata,mata sayu dan
kongjungtiva merah.
c.
Prilaku: eritabel , kurang perhatian, pergerakan
lambat, bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor, sering
menguap, mata tampak lenglket, menarik diri, bingung dan kurang koordinasi.
3.
Pemeriksaan diagnostik
a.
Elektroecepalogram (EEG)
b.
Elektromipogram (EMG)
c.
Elektrookulogram (EOG)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat dan tidur merupakan
kebutuhan dasar yang di butuhkan semua orang. Setiap individumempunyai
kebutuhan istirahat dan tidur yang berbeda. Dengan pola istirahat dan tidur
yang baik, benar, dan teratur akan memberikan efek yang baik terhadap
kesehatan, yaitu efek fisiologis terhadap sistem syaraf yang di perkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara susunan saraf, serta
berefek terhadap struktur tubuh dengan memulihkankesegaran dan fungsi organ
tubuh.
B. Saran
Setiap individu harus menjaga
kecukupan kebutuhan istirahat dan tidurnya sesuai kebutuhannya.Dengan kondisi
jiwa dan fisik yang sehat maka dapat melakukan berbagai kegiatan dengan baik.Perawat
perlu berupaya membantu pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur klien sesuai
dengandengan prosedur yang benar sehingga perawat harus mempunyai, kopetensi
yang baik terkaitdengan kebutuhan istirahat dan tidur sehingga pelayanan
terhadap klien dapat berjalan dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Tawoto
dan Wartona. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,Jakarta: Salemba
Madika.
Langganan:
Poskan Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar